JIKA berkunjung ke Kabupaten Cianjur jangan lupa mencoba Geco. Makanan yang merupakan singkatan dari tauge dan tauco ini diklaim menjadi makanan khas Cianjur yang rasanya cukup menggoda lidah. Maklum ciri khas dari makanan ini adalah lumuran tauco yang merupakan
bumbu makanan khas dari Cianjur. Bumbu tauco geco sendiri terbuat dari
biji kedelai yang telah direbus, dihaluskan dan diaduk dengan tepung
terigu kemudian dibiarkan sampai tumbuh jamur (fermentasi).
Tauco adalah bumbu makanan yang terbuat dari biji kedelai (Glycine max) yang telah direbus, dihaluskan dan diaduk dengan tepung terigu kemudian dibiarkan sampai tumbuh jamur (fermentasi). Fermentasi
tauco dengan direndam dengan air garam, kemudian dijemur pada terik
matahari selama beberapa minggu sampai keluar aroma yang khas tauco atau
rendaman berubah menjadi warna coklat kemerahan. Pada pertengahan prosesnya, rendamannya sering mengeluarkan bau yang menyengat seperti ikan busuk/bau terasi.
Dari beberapa produsen tauco tradisional mengatakan bahwa hasil
rendaman, air rendamannya itulah diolah menjadi kecap sedangkan biji
kedelainya menjadi tauco. Terdapat berbagai cara mengolah tauco yang
masing masing memiliki keistimewaan tersendiri. Contoh tauco yang
beredar di daerah Riau berbeda dengan tauco dengan di daerah Jawa dan Kalimantan. Tiap daerah memiliki keunikan cita rasa tersendiri.
Dari pengalaman, tauco dapat disimpan lama sampai bertahun tahun, dan
tidak akan rusak atau basi selama penyimpanannya tidak terkena air
mentah ataupun terkontaminasi dengan bahan organik lainnya. Sayang,
tidak ada penelitian yang lebih terperinci mengenai tauco. Oleh para
buruh kasar (khususnya masyarakat Tionghoa) dibeberapa daerah, tauco
digunakan sebagai lauk setiap makan terutama saat makan bubur bening.
Penggunaannya yang umum adalah sebagai bumbu atau penyedap dalam membuat lauk pauk, misalnya ayam bumbu tauco, nasi goreng tauco, ikan tumis tauco.
Produksi tauco Cianjur kini semakin menyusut, seiring dengan
berkurangnya jumlah pengusaha yang menggeluti usaha pembuatan makanan
khas Cianjur ini. Beberapa tahun terakhir ini, produksi tauco Cianjur
yang sempat mengalami masa kejayaan dengan go international turun
drastis. Banyak pengusaha tauco yang gulung tikar atau pindah ke usaha
lain. Alasan mereka, kurang bisa bersaing dengan makanan impor yang
masuk ke kota santri ini. Alasan ini semakin kuat ketika sudah dibukanya
jalur Tol Cipularang yang diyakini telah menurunkan omset penjualan
para pengusaha tauco ini.
Produsen tauco pertama di Cianjur adalah Seorang warga keturunan Cina
bernama Tan Ken Yan, yang mencetuskan ide pertama kali membuat tauco di
Cianjur dengan merek dagang "Cap Meong" yang berdiri sejak tahun 1880. Di
Cianjur sendiri tauco mulai berkembang dari tahun 1900 dalam bentuk
industri rumahan yang dikembangkan dari rumah ke rumah. Hingga saat ini
mereka tetap mempertahankan tauco apa adanya dan menjadi merek tauco
lokal yang cukup dikenal di Cianjur.
Disadur dari berbagai sumber
Disadur dari berbagai sumber
0 komentar :
Post a Comment