Kebun Raya Kuningan, Destinasi Anyar Wisata Alam

Thursday, November 16, 2017
Jika kamu berkunjung ke Kuningan, Jawa Barat jangan lupa untuk singgah di destinasi wisata yang satu ini. Pasalnya, tempat ini merupakan tempat favorit para wisatawan terunik di Indonesia. Adalah Kebun Raya Kuningan, Mewujudkan Lima Fungsi Kebun Raya yang baru diresmikan pada tanggal 25 november 2015 ini sudah mampu memikat hati banyak wisatawan.
Pasalnya, kebun ini tergolong unik di Indonesia karena memiliki tematik bebatuan. Taman ini dibangun untuk memanfaatkan peluang sumber daya hayati serta mendorong masyarakat akan pentingnya konservasi.
Sekedar tahu saja bahwa bahwa lokasi kebun Raya Kuningan ini terletak di Desa Padangbeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Yang memiliki tematik batuan pada ketinggian 490-870 meter di atas permukaan laut. Tematik batuan itulah yang menjadi ciri khas dan keunggulan dari Kebun Raya Kuningan.

Fasilitas Kebun Raya Kuningan

Keunikan KRK (kebun Raya Kuningan) menjadi daya tarik tersendiri bagi para calon wisatawan yang hendak pergi ke sana. Bebatuan yang berjajar di sana menjadikan taman rekreasi yang sekaligus digunakan sebagai konservasi ini dikenal unik oleh masyarakat.
Tidak hanya keunikan saja yang ditampilkan di sana, namun beberapa fasilitas penunjang konservasi dan rekreasi telah disuguhkan di sana seperti Taman kuning, Rumah anggrek, Taman Awi siugeung, Taman tipikal gunung ciremai, Situ cibuntu, dan embung.
Untuk fasilitas lainnya juga tidak kalah penting sebagai penunjang keindahan Kebun Raya Kuningan ini, seperti air mancur, jalan lingkungan pembibitan, dan lain sebagainya.
Bagi kalian yang ingin melakukan konservasi alam di sana tanpa ragu-ragu kalian bisa mendatangi secara langsung ke tim pengelola yang bekerja di Kantor pengelola KRK. Dan yang terakhir sebagai penunjang keamanannya, pastinya sudah disediakan tempat parkir. Meskipun kawasan alam, keadaan beberapa kendaan harus rapi dan aman.

Keindahan Kebun Raya Kuningan

Obyek wisata Kebun Raya Kuningan (KRK) memiliki keindahan tersendiri jika dibandingkan dengan tempat wisata yang lain. Taman unik yang berbetuk lingkaran ini tumbuh sejumlah tanaman dan bunga langka serta beraneka warna. Jika kita berkenan melihat pemandangan dari atas patung kuda, maka akan terlihat dengan jelas wilayah kabupaten Cirebon dan pantai laut jawa sangat indah.
Luas lahan yang dimiliki oleh Kebun Raya Kuningan ini mencapai 154.908 hertare, yang pada tahun 2014 silam telah terisi aneka jenis koleksi flora. Beragam jenis flora dan fasilitas yang tersedia di Kebun Raya Kuningan ini akan membuat siapa saja takjub akan keindahannya.
Contoh koleksi yang dimiliki oleh kebun raya kuningan yakni terdiri dari pohon tipikal lokal kuningan, tipikal Jawa Barat, nasional, bahkan beberapa jenis tanaman tipikal sejumlah negara.
Dengan bertambahnya Kebun Raya yang ada di Indonesia, diharapkan pengembangan lima fungsi kebun raya dapat terealisasikan lebih baik lagi. Lima fungsi kebun raya tersebut diantaranya, fungsi pendidikan, penelitian, rekreasi, ekonomi, dan konservasi.
Tidak lepas dari fungsi kebun raya tersebut, hadirnya kebun raya kuningan dengan segudang fasilitas yang memadai akan mampu mewujudkan lima fungsi kebun raya.

Akses lokasi Menuju Kebun Raya Kuningan

Destinasi wisata Kebun Raya Kuningan Jawa Barat ini berlokasikan di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan yang yang dapat ditempuh hanya satu jam perjalanan dari Pusat Kota Kuningan. Untuk mencapai wisata ini bisa dikatakan cukup mudah, karena di beberapa tempat sudah terpasang beberapa papan penunjuk jalan menuju arah Kebun Raya Kuningan.
Sayangnya bagi kalian yang ingin pergi ke sana bersama rombongan besar dengan mengendarai bus, dengan berat hati mengatakan bahwa jalan daerah pedesaan di kawaan wisata ini belum bisa dilalui oleh kendaraan sejenis bus.
Karena kondisi jalan pedesaan yang masih sempit sehingga sulit dilalui oleh bus itu sendiri. Tapi jangan khawatir untuk kendaan mobil, karena kendaraan mobil sudah tersedia tempat parkir di sana.

Harga Tiket dan Jam Buka Kebun Raya Kuningan

Kebun Raya kuningan beroperasi dari pukul 08.00-16.30. Untuk masuk wisata kebun raya kuningan ini ngga perlu menguras kantong berlebih loh. Cukup bayar sesuai denga kendaraan yang kalian bawa. Jika kalian membawa motor hanya dikenakan tarif Rp. 5.000 saja tiap kendaraan.
Jadi meskipun satu motor isinya bertiga (tapi jangan bertiga juga yang naik motor, pelanggaran berat itu namanya, hehe) kalian cukup membayar Rp. 5.000 saja. Begitu juga dengan mobil. Hanya Rp. 10.000 kalian sudah bisa menikmati panorama Kebun Raya Kuningan di Jawa Barat ini.

Tips liburan di Kebun Raya Kuningan

Sebelum anda berangkat ke tempat wisata Kebun Raya ini, hendaknya kalian mempersiapkan keperkuan yang akan dibutuhkan selama kalian berada di sana. Tidak lupa ‘senjata perang’ berupa kamera harus selalu siap jepret ketika menemukan spot foto yang oke. Mengabadikan setiap jengkal bersama keluarga atau pun teman-teman di sana.
Perlengkapan kesehatan juga jangan lupa dipersiapkan ya teman-teman. Karena akibat perjalanan jauh kita tidak tahu kapan sakit akan melanda. Nikmat akan berkurang jika sakit sudah tiba. Hehehe bukan begitu kan ya? Untuk mencegah sakit berat melanda. Kalian butuh mempersiapkan fisik secara agar tetap selalu fit, serta selalu jaga kondisi diri dan selalu berhati-hati.
Setelah membaca detail mengenai Kebun Raya Kuningan, tentunya sudah diragukan lagi untuk segera mengunjungi ke sana. Khususnya bagi masyarakat Jawa Barat sendiri, rasanya kurang afdol jika tidak mengunjungi salah satu destinasi wisata yang sekarang lagi hits.
Jika kalian mempunyai banyak waktu (sempatkan meluangkan waktu dari penatnya pekerjaan). Kalian bisa menghabiskan waktu di sana, menikmati berbagai keindahan yang tersaji di Bumi Kuningan yang sayang sekali untuk dilewatkan.

Disadur dari berbagai sumber.

Ade Irma Suryani Waterpark Cirebon

Monday, April 4, 2016
Cirebon, Banyak orang yang menyebut Kota ini sebagai Kota Udang. yups, karena memang kota ini sebagai kota penghasil udang dengan berbagai makanan olahan yang berbahan dasar udang. ternyata Di Kota Cirebon ini juga sangat unik karena kota ini menggambarkan dua budaya yang berbeda, yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah. masyarakat Cirebon menggunakan dan memiliki kultur budaya jawa dan sunda. terlepas dari keunikannya, Banyak sekali obyek – obyek wisata di Cirebon yang bisa kalian kunjungi, seperti keraton kasepuhan, Taman wisata siwalk, wanawisata ciwaringin, desa wisata cikalahang dan masih banyak obyek wisata lainnya yang menarik. ada juga Ade Irma Suryani Waterpark atau yang sering disebut dengan Cirebon Water Land. belum banyak orang yang tau tempat ini, sehingga masih belum banyak yang berkunjung karena memang obyek wisata ini masih terbilang baru. Wisata Ade Irma ini awalnya adalah merupakan tempat rekreasi dan wahana kebun binatang, namun berubah menjadi wahana kuliner, kolam renang, dan penginapan. Dulunya tempat ini bernama Taman Ade Irma Suryani Nasution. Taman ini juga merupakan satu-satunya wahana rekreasi dan taman bermain di Kota Cirebon yang berada di dekat pantai di teluk Cirebon. sekedar informasi, Taman Ade Irma Suryani dulu pernah menjadi ikon kebanggaan masyarakat Cirebon lho.
Dengan wajah baru ini, Ade Irma Suryani Waterpark diharapkan dapat mengembalikan kejayaan yang dulu pernah dicapai. Ade Irma Waterpark di resmikan pada 1 Juli 2015 oleh Walikota Cirebon Nasrudin Aziz. Cirebon Waterland berdiri di atas lahan seluas 3 Ha dengan penambahan dari Taman Ade Irma Suryani yang merupkan aset milik Pemkot Kota Cirebon. WaterLand Ade Irma Cirebon ini terletak di Jalan Dipenogoro Kota Cirebon, lokasinya berdekatan dengan Kantor Bank Indonesia cabang Cirebon. Dikabarkan tempat ini akan di adakan Grand Opening yang akan dilaksanakan pada awal Desember 2015. Untuk harga tiket masuk dikenakan biaya sekitar Rp 50.000 per orangnya. kehadiran tempat ini diharapkan juga dapat menarik wisatawan dari luar daerah Cirebon dan  tidak menutup kemungkinan untuk wisatawan mancanegara singgah di tempat ini.
Ade-Irma-Suryani-Waterpark-cirebon 
Ade Irma Suryani Waterpark ini memiliki tiga macam kolam air yang tak jauh dari pintu masuk waterpark. yaitu waterboom khusus untuk anak-anak, kolam ber-arus untuk anak maupun dewasa dan kolam renang olimpic berkedalaman 1,5 meter bagi dewasa. tak hanya kolamnya saja, Wahana taman bermain darat juga tak kalah ramainya. Taman ini dilengkapi dengan pasir putih layaknya di pantai, ada ayunan serta miniatur kapal yang terbuat dari kayu. Melalui tangga dan jembatan rintangan, pengunjung juga bisa naik kapal. Saat ini, manajemen Waterpark juga tengah menyiapkan wahana lain, yaitu speedboot, Waterboom untuk dewasa dan wahana ombak air, pengelola saat ini juga berencana melengkapi tempat ini dengan restoran jepang. Di tempat ini juga menyediakan cottege yang saat ini tersedia 18 unit yang siap digunakan untuk tempat istirahat. Bangunan cottage disini mengambil desain arsitektur rumah adat Minang yang beratapkan bentuk limas dan berdiri di atas pantai. Bangunan cottege disini juga berkonsep seperti yang ada di Pulau Seribu atau yang ada di Bali.
cottege-Ade-Irma-Suryani-Waterpark-cirebon
Untuk harga sewa permalam di cottege ini bervariasi, tergantung dari pemandangan dan luasnya. Untuk cottage pool view dikenakan harga Rp 1,5 juta per malam, sementara cottage sea view dikenakan harga Rp 1,7 juta per malam dan Untuk cottege yang dapat menampung banyak anggota dikenakan harga Rp 2,5 juta per malamnya. Harga tersebut sudah termasuk paket breakfast dan wahana di Waterland. Untuk para pengunjung yang ingin menuju ke obyek wisata Ade Irma Suryani Waterpark, kalian bisa melalui pintu gerbang Tol Palimanan Cirebon, dari arah Jakarta bisa mengambil rute Jalan Panglima Sudirman atau Jalan Raya Aryawinangun-Palimanan, sampai lokasi sekitar 35 menit. Jika kalian melalui arah Jawa Tengah bisa mengambil rute Jalan Pantura, Jarak tempuh lokasi Waterland dari perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat, Losari, sekitar 32 km atau sekitar 40 menit menggunakan kendaraan pribadi.
menarik sekali kan obyek wisata di Cirebon ini. ditempat ini Kalian bisa seru-seruan bareng keluarga, teman-teman, dan bisa nikmati dengan pasangan anda.

Disadur dari berbagai sumber.

Menjelajahi Wisata Tebing Keraton Bandung

Tuesday, March 22, 2016
Tebing Keraton, mendengar pertama kali nama obyek wisata ‘baru’ ini agak aneh, karena lokasinya di Bandung. Trus kenapa? Berasa aneh karena setiap kali mendengar istilah ‘Keraton’, yang terlintas pertama kali di otak saya adalah ‘Keraton’ = ‘Jogja‘. Eh tapi ini Keraton lokasi di Bandung! Bukan bermaksud melupakan kalau keraton itu gak cuma di Jogja, tapi mungkin karena saya ini lahir dan besar di Jogja, jadi wajar lah ya kalau kata ‘Keraton’ nempel banget di otak saya. *harap maklum* 😀
Mungkin saya tau ada obyek wisata ‘baru’ ini sudah sejak lama (awal 2014 kalau tidak salah). Saya langsung coba googling dan lihat foto-fotonya, plus alasan lokasinya juga bisa dibilang masih berada di lingkungan kota Bandung… “OK, saya harus mengunjungi tempat ini!!
tebing keraton, view 1
Tebing Keraton
View dari Tebing Keraton
View dari Tebing Keraton
Di bulan Oktober 2014 lalu, rencana ke Tebing Keraton sudah dipersiapkan dengan baik, tinggal berangkat saja di akhir minggu (12 Oktober 2014), eh tapi karena ada alasan lain, saya pun gak jadi berangkat. Tuhan masih belum mengijinkan saya mengunjungi Tebing Keraton saat itu. Gagal total rencana ketemuan sama mbak ini dan mbak itu, yang menyebut grupnya sebagai Duo Ginuk
beda tipis lah sama Duo Serigala
So, apa nyerah gitu saja? Tentu tidak dong…! Akhirnya yah…, 160 hari kemudian dari rencana yang tertunda tersebut atau tepatnya tanggal 21 Maret 2015 lalu saya berkesempatan mengunjungi Tebing Keraton. 😀 Kebetulan saat itu saya ada tugas kantor ke kota Bandung, jadi ya disempat-sempatin mampir ke Tebing Keraton hari Sabtu pagi sebelum siang harinya saya harus balik ke Jakarta lagi.
( disclaimer : itu yang ngitung 160 hari dari web hasil googling, kalau salah ya jangan diprotes 😆 )
Butuh waktu kira-kira 30 menit perjalanan darat menggunakan mobil dari hotel kami yang terletak di jalan Juanda (alias daerah Dago). Berangkat sekitar jam 4.45 pagi, dan sampai di lokasi parkiran mobil sekitar pukul 05.15. Itu baru sampai di parkiran saja ya… Untuk menuju ke lokasi Tebing Keraton-nya., kita masih harus jalan kaki dengan medan menanjak kurang lebih selama 40-50 menit. Bisa aja sih menggunakan ojek, tapi saat itu saya lebih pilih jalan kaki. Lumayan duit ojeknya bisa buat beli aqua botol, hahaha… ( ya itung-itung memang buat olahraga pagi sih 😀 )
Tukang ojek di sini rada-rada setengah maksa gitu sih. Kalau kita jalan kaki, selalu dibilang jauh sambil terus mengikuti kita berjalan. Ya tinggal kekuatan iman plus fisik kita tentunya yang membuat kita memilih tetap jalan kaki atau naik ojek. 😀
Kami sampai di lokasi yang disebut Tebing Keraton sekitar pukul 6 pagi, kurang-kurang dikit lah. Dari atas bukit kita akan disuguhi pemandangan yang menakjubkan! Kabut pekat pagi (atau awan?) menembus pepohonan dan menghiasi deretan bukit-bukit di sana. Saya yang posisinya berada di atas bukit-bukit tersebut, berasa hidup di atas awan!
Tebing Keraton saat menjelang matahari terbit
Tebing Keraton saat menjelang matahari terbit
embun pagi di tebing keraton, segerrr!
embun pagi itu… segerrr!
Semakin siang (menjelang jam 7 pagi), matahari makin jelas menerangi area Tebing Keraton. Pemandangan detail deretan bukit-bukit tersebut semakin jelas pula, namun konsekuensinya kabut sudah tidak sepekat sebelumnya. Trus, apa pemandangan jadi jelek? Gak juga koq, dasarnya barisan bukit-bukit tersebut sudah membentuk sebuah pemandangan yang cantik. :)
hutan pinus di tebing keraton
hutan pinus di tebing keraton

Cara ke Tebing Keraton
Bagaimana cara menuju ke Tebing Keraton dari kota Bandung? Caranya, dimulai dari McD Simpang Dago adalah sbb :
  1. Dari McD Simpang Dago lurus terus ke arah Sheraton sampai melewati Dago Tea House dan Terminal Dago
  2. Tidak jauh dari Terminal Dago, ada jalan bercabang. Yang ke kiri menuju Dago Giri, yang ke kanan ke arah Bukit Dago Pakar. AMBIL YANG KANAN
  3. Dari sana beberapa ratus meter ada cabang lagi. Yang kiri ke Dago Bengkok. Yang kanan masih ke arah Bukit Dago Pakar. AMBIL YANG KANAN
  4. Beberapa ratus meter dari sana, dekat Indomaret di sisi kiri jalan, ada belokan ke kiri ke arah Tahura (Taman Hutan Raya) Ir. H. Juanda. BELOK KIRI. Kalau lurus terus nanti bablas ke daerah cafe-cafe seperti belokan ke Sierra, dan Stone Cafe
  5. Jalanan menanjak beberapa ratus meter, di sebelah kiri ada gerbang masuk dan tempat parkir luas untuk Tahura, masih lurus terus
  6. Tidak jauh dari sana ada jalan bercabang di dekat warung. Jalanan ke kanan ada tulisan Bukit Pakar Utara. BELOK KANAN
  7. Dari sini jalanan makin menanjak dan kondisinya rusak sekali. Aspalnya sudah banyak yang habis sehingga permukaannya berbatu-batu. Jalanan akan melewati hutan di sisi kiri. Terus sampai ada cabang. AMBIL YANG KIRI. Di sana ada papan sementara yang bertuliskan ‘Tebing Keraton’ serta anak panah ke kiri.
Cara ke Tebing Keraton di atas, saya ‘comot’ dari blog PergiDulu.com, Informasi yang diberikan sangat informatif dan beneran step-by-step, asal diikuti dengan baik, dijamin gak nyasar koq! 😀 Saya lakukan penyesuaian seperlunya. Mobil harus diparkir di lokasi sesuai step no 7 karena jalan menuju ke Tebing Keraton semacam diportal begitu yang hanya bisa dilewati motor. Sejak titik sini lah kita harus berjalan kaki atau menggunakan jasa ojek di sana. Sudah tau kan ya alasannya diportal karena apa? :)
kondisi jalanan dari parkiran menuju Tebing Keraton
kondisi jalanan dari parkiran menuju Tebing Keraton
Tips dan Trik
  • Untuk masuk ke wisata Tebing Keraton ini ditarik biaya retribusi sebesar 11 ribu IDR / orang. Kalau parkir mobil (saat itu) adalah sebesar 5 ribu IDR.
  • Kalau mau jalan kaki dari parkiran, medannya tidak terlalu berat, beberapa bagian memang agak curam, tapi rata-rata cukup landai…, tapi ya gitu.. menanjak terus menerus sampai ke ‘puncak’ Tebing Keraton.
  • Gunakan sepatu atau sandal yang nyaman untuk trekking. Kalau sehabis hujan, jalanan menuju maupun area sekitar Tebing Keraton sedikit licin. Selain itu banyak juga jalanan yang kondisinya rusak, atau berbatu-batu.
  • Saya kurang tau apakah boleh membawa motor sendiri ke atas tanpa menggunakan jasa tukang ojek, tapi kalaupun bisa, pastikan motornya sehat ya, apalagi kalau bukan karena jalanannya menanjak dan berbatu-batu.
Sumber : http://www.chockysihombing.com

Wisata Telaga Biru Cilembang Surga Tersembunyi

Thursday, March 17, 2016
Indonesia sangatlah indah dan dianugerahi banyak keistimewaan alam yang sangat luar bisa. Keindahan alam tersebut terbentang dari Sabang sampai Merauke. Tak perlu jauh-jauh untuk menikmati keindahan alam ke luar negeri. Di negeri kita sendiri pun sangat banyak tempat indah dan menakjubkan yang masih belum diketahui dan belum di promosikan secara luas.
Jangan bangga ketika mampu menjelajahi belahan dunia yang begitu luas. Malulah ketika tidak bisa mengenal betapa indahnya negeri milikmu. Jika kamu sudah mengenal seluk belum alam Indonesia, pasti kamu akan sangat bangga menjadi bagian dari negeri yang indah ini. Tak perlu jauh-jauh untuk traveling, di tempat terpencil dan tak banyak orang tahu pun menyimpan suatu keindahan alam yang tersembunyi. Salah satunya adalah di Sumedang, salah satu desa ditempat ini memiliki pesona tersembunyi yang indah. Nama tempat itu adalah SITU BIRU CILEMBANG.

Situ Biru Cilembang
Nama tempat ini berasal dari tiga kata yaitu “Situ”, “Biru” dan “Cilembang”. Bila diartikan secara etimologi Situ Biru Cilembang berarti “Danau Biru Cilembang”. Belum ada yang menjelaskan secara jelas kenapa tempat ini dinamai Cilembang, padahal tempat ini jaraknya cukup jauh dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dinamai “Biru” karena memang danau mini air ini memiliki air yang biru dan sangat jernih, karena sangat bening kamu bisa bercermin di tempat yang indah ini.
Keunikan dari danau mini ini adalah letaknya yang sangat tersembunyi, yaitu berada di tengah sawah dan diantara rimbunnya pepohonan bambu. Tempat ini selain jernih airnya, juga sangat hijau dan menyegarkan pemandangan di sekitar danau biru ini.

Danau Biru Instagram
Situ Biru Cilembang ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun baru pada awal januari 2016 tempat ini resmi dibuka untuk umum dan dijadikan sebagai tempat wisata. Sebelumnya danau ini dipakai sebagai kolam pemancingan bagi warga sekitar, dan hal itu akan semakin ramai pada musim puasa yaitu pada waktu “ngabuburit”. Mereka menghabiskan waktu ditempat ini sambil menikmati keindahan alam yang indah di sekitar danau biru ini.
Tak dapat diragukan bila sosial media memegang peranan yang sangat penting. Tempat yang semula biasa saja, bisa berubah menjadi ramai dikunjungi ratusan pengunjung setiap harinya. Hal itu terbukti pada tempat ini, awalnya hanya beberapa orang saja yang datang dan kemudian berselfie di danau biru ini, lalu mereka memposting fotonya di beberapa sosial media, maka jadilah tempat ini semakin dikenal banyak orang dan semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan. Dan kini Situ Biru Cilembang ini menjadi salah satu wisata alternatif yang ada di Sumedang.

Mata Air Tua yang Tetap Memesona
Situ Biru Cilembang ini berbentuk seperti danau kecil yang airnya sangat jernih dan berwarna biru karena akibat dari pantulan cahaya sinar matahari. Sebenarnya danau biru ini adalah sebuah tempat mata air, namun sumber dari mata air ini bisa dikatakan tidak terlihat karena berada di dasar danau.
Di tempat ini dahulu ada tiga buah mata air yang letaknya sangat berdekatan. Yang pertama berada di puncak bukit, mata air kedua berada di bawahnya yang kini disebut sebagai Situ Biru Cilembang, sedangkan satu lagi berada di paling bawah dan berada di dekat sawah. Mata air yang ketiga ini bisa untuk digunakan untuk berenang dan berbentuk seperti kolam renang mini. Namun sayang, mata air yang berada di puncak bukit sudah tidak ada karena terjadi longsor, sehingga sumber air yang dulu terlihat mengalir menuju Situ Biru Cilembang menjadi tertutup dan tak terlihat.
Situ Biru Cilembang ini sudah sejak lama ada, dan kolam renang mini yang kini sering digunakan sarana untuk berenang bagi warga sekitar sudah ada sejak tahun 60-an. Meskipun umur dari mata air dan kolam renang ini sudah tua, tapi warnanya yang biru dan jernih masih tetap memesona dan indah.
20160124_140845
Tak Boleh Berenang di Situ Biru Cilembang
Untuk kamu yang ingin menikmati segarnya Situ Biru Cilembang ini, kamu hanya bisa menikmatinya sebatas cuci muka saja. Kamu tak diperbolehkan berenang atau mencuci kaki. Hal itu dikarenakan agar tempat ini tak menjadi kotor dan tetap terjaga keasriannya. Selain itu tempat ini juga masih dikeramatkan oleh warga sekitar.

Fasilitas Situ Biru Cilembang
Situ Biru Cilembang ini sebagai tempat wisata lokal bisa dibilang telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Ditempat ini terdapat toilet serta kamar ganti bagi mereka yang sudah basah karena telah berenang di kolam renang mini. Ditempat ini juga terdapat sasaungan bagi mereka yang ingin melepas lelah atau duduk agar tak kehujanan saat hujan datang, ditempat ini juga banyak terdapat warung kecil yang menjual beberapa makanan dan minuman yang bisa dibeli agar tak kelaparan atau kehausan.
Akses jalan menuju lokasi Situ Biru Cilembang ini juga sudah baik sehingga para pengunjung bisa berjalan kaki dengan nyaman. Lokasi parkir untuk kendaraan motor pun sudah tersedia ditempat ini. Namun untuk kamu yang membawa kendaraan roda empat atau mobil, tempat ini tak memiliki cukup ruang yang luas.
20160124_141638
20160124_141617

Tiket Masuk Situ Biru Cilembang
Untuk bisa menikmati semua keindahan alam dan birunya danau mini ini kamu hanya perlu membayar biaya seikhlasnya sebagai perawatan dari wisata alam ini. Namun saat ini, Situ Biru Cilembang telah digarap oleh pemuda Karang Taruna desa Conggeang, dan dikemudian hari akan diberlakukan sistem retribusi tiket setelah mendapat persetujuan dari pengurus desa dan warga setempat yang tanahnya dipakai sebagai akses jalan dan berdekatan dengan kawasan wisata Situ Biru Cilembang.
Selain itu kamu hanya perlu membayar parkir sebesar 2.000 rupiah untuk kendaraan motor dan 5.000 rupiah untuk kendaraan mobil.

Lokasi/Alamat Situ Biru Cilembang
Secara administratif Situ Biru Cilembang ini berada di Dusun Curug, Desa Hariang, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat.

Rute Menuju Situ Biru Cilembang
Untuk bisa sampai di Situ Biru Cilembang ini bisa diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Jalanan pun sudah bagus meskipun ada jalan yang berlubang atau bergelombang di beberapa titik.
Tujuan utama adalah mengunjungi Sumedang, lalu mengarahkan kendaraan menuju Perempatan Cimalaka. Setelah tiba di Perempatan Cimalaka, kembali arahkan kendaraan menuju Pertigaan Legok. Dari tempat tersebut tinggal mengikuti jalan menuju Kecamatan Buahdua, Desa Hariang. Kurang lebih sekitar 5 km dari Pertigaan Legok menuju Desa Hariang.
Berikut adalah rute singkat apabila bertolak dari Kota Bandung ; Kota Bandung – Cibiru – Cinunuk – Jatinangor (melewati Kampus IKOPIN, ITB & UNPAD) – Sumedang Kota (melewati Gunung Kunci & Makan Cut Nyak Dien) – Perempatan Cimalaka – Pertigaan Legok – Kecamatan Buahdua – Desa Hariang.
Gimana tertarik untuk datang dan mengunjungi Situ Biru Cilembang yang airnya biru ini? Jangan lupa ajak keluarga, teman atau partner traveling kamu agar perjalananya tak membosankan.
Happy wonderful traveling!

Sumber : http://ridwanderful.com

7 Tempat Wisata di Sumbawa Yang Eksotik

Sunday, September 13, 2015

Beberapa orang kerap keliru saat membedakan Sumba dan Sumbawa. Sumba dan Sumbawa itu berbeda, lho! (Hayo, kita ingat-ingat lagi pelajaran IPS jaman SD dulu! Hohoho). Sumba atau Pulau Sumba adalah sebuah pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sedangkan Sumbawa adalah sebuah pulau yang terletak di Nusa Tenggara Barat. Dengan keindahan alamnya yang memukau, Sumbawa menyimpan potensi wisata yang seru dan menyenangkan. Berikut 7 obyek wisata di Sumbawa yang bisa Anda kunjungi:

1. Dalam Loka (The Old Palace)

Istana Tua Dalam Loka
Istana Tua Dalam Loka
Istana Tua Dalam Loka (The Old Palace) didirikan pada tahun 1885 M pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III. Istana yang terbuat dari kayu ini tercatat sebagai rumah panggung terbesar di dunia. Kayu jati besar yang digunakan untuk membangun istana ini berasal dari hutan jati di pelosok desa sekitar istana. Sementara seng untuk atapnya didatangkan dari Singapura. Bangunan istana ini sarat akan pesan filosofis ‘adat barenti ko syara’, syara’ barenti ko kitabullah’. Artinya adalah bahwa semua aturan adat istiadat maupun nilai-nilai dalam sendi kehidupan harus bersemangatkan syariat Islam. Saat ini Istana Tua Dalam Loka digunakan sebagai Museum Daerah Sumbawa. Istana Tua Dalam Loka ini terletak di pusat kota Sumbawa. Anda dapat menggunakan kendaraan umum untuk pergi ke sana.

2. Bala Kuning (The Yellow House)

Bala Kuning
Bala Kuning
bagian dalam Bala Kuning
bagian dalam Bala Kuning
Bala Kuning merupakan rumah tempat tinggal keluarga Sultan Sumbawa (saat ini menjadi tempat tinggal Sultan Muhammad Kaharuddin IV yang dinobatkan sebagai Sultan Sumbawa ke 17 pada 5 April 2011). Sesuai dengan namanya, Bala Kuning yang dibangun sekitar tahun 1784 ini memiliki ornamen warna kuning. Di Bala Kuning, Anda dapat menjumpai berbagai benda pusaka Kesultanan Sumbawa, seperti mahkota, bodong, sarpedang, payung kamutar, tear (tombak /lembing), keris, pakaian kebesaran sultan dan aneka macam pusaka lainnya. Di Bala Kuning juga terdapat Al Qur’an ukuran besar tulisan tangan karya Muhammad Ibnu Abdullah Al Jawi yang dibuat pada sekitar tahun 1784. Bala Kuning berlokasi di Jl Dr Wahidin, Sumbawa Besar.

3. Pantai Kencana

Pantai Kencana
Pantai Kencana
Indonesia Timur sangat dikenal akan keindahan pantainya. Maka jangan lupa untuk menengok Pantai Kencana. Pantai Kencana terletak 11 km dari Sumbawa Besar, kira-kira Anda hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 15 menit dari pusat kota untuk sampai ke Pantai Kencana. Pantai Kencana memiliki garis pantai yang melengkung di mana kedua ujungnya memiliki warna tersendiri. Di lengkungan sebelah kanan terdapat batu karang yang senantiasa dihempas ombak. Pasirnya putih bersih dan air lautnya biru. Pantai Kencana ini sudah memiliki berbagai fasilitas, seperti hotel dan cottage yang bentuknya mirip bangunan khas daerah Sumbawa.

4. Desa Poto

Tenun Sumbawa
Tenun Sumbawa
Salah satu obyek wisata di Sumbawa adalah desa wisata Poto. Desa wisata Poto terletak di Kecamatan Moyo Hilir, sekitar 13 km dari kota Sumbawa Besar. Anda dapat mencapai Desa Poto ini dengan menggunakan jalur darat dengan kendaraan umum. Desa Poto ini masih sangat menjaga kelestarian budaya daerahnya. Anda dapat melihat pembuatan tenun Sumbawa, pembuatan gerabah, dan berbagai atraksi permainan rakyat seperti pacuan kuda dan karapan kerbau. Namun, pacuan kuda dan karapan kerbau hanya dapat Anda jumpai saat masa sehabis panen. Klikers jangan lupa untuk membeli tenunan Sumbawa yang sangat terkenal ini.

5. Pulau Moyo

Pulau Moyo
Pulau Moyo
Pantai Ai Manis
Pantai Ai Manis
Air Terjun Mata Jitu (Queen Waterfall)
Air Terjun Mata Jitu (Queen Waterfall)
Sejauh ini, tempat wisata di Sumbawa yang paling dikenal mungkin adalah Pulau Moyo. Pulau Moyo ini sangat terkenal karena alm. Lady Di pernah berkunjung ke pulau ini. Daya tarik yang dimiliki Pulau Moyo antara lain adalah keindahan alam bawah lautnya. Sembari snorkeling atau diving, Anda dapat menikmati keindahan terumbu karang dan ikan-ikan tropis yang cantik. Anda juga dapat menjumpai hiu putih dan ikan pari. Sementara di darat, dua per tiga dari Pulau Moyo merupakan cagar alam yang menjadi habitat kawanan rusa, sapi liar, babi hutan dan burung gosong (megapodius). Saat di Pulau Moyo, sempatkanlah untuk berkunjung ke Air Terjun Mata Jitu. Air terjun yang juga dikenal dengan sebutan Queen Waterfall ini pernah dikunjungi oleh Lady Di. Di Pulau Moyo, sempatkan juga untuk melihat sunset di Pantai Ai Manis yang memiliki hamparan pasir putih nan indah. Untuk menuju Pulau Moyo, Anda dapat menyebrang dengan kapal dari Pantai Kencana dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

6. Pantai Sili dan Maci

Pantai Sili- Maci
Pantai Sili- Maci
Pantai Sili dan Maci berlokasi di Dusun Teloi, Desa Mata, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Dua pantai ini letaknya memang sangat berdekatan sehingga lebih sering disebut sebagai Pantai Sili – Maci. Pantai ini dikenal memiliki gulungan ombak yang besar dan panjang sehingga pantai ini menjadi salah satu tujuan surfing. Konon, Pantai Sili – Maci ini memiliki keganasan ombak terbaik ketiga di dunia setelah Hawaii dan Tahiti. Sayangnya, akses menuju Pantai Sili dan Maci ini masih sulit. Hal ini pulalah yang menyebabkan Pantai Sili dan Maci kalah pamor dibandingkan Pantai Lakey (Kabupaten Dompu) dan Pantai Jelenga (Kabupaten Sumbawa Barat). Untuk sampai ke Pantai Sili dan Maci, Anda harus menempuh perjalanan darat sekitar 6 jam. Saat ini Pantai Sili dan Maci mulai melengkapi diri dengan hotel dan penginapan.

7. Liang Petang

Gua Liang Petang
Gua Liang Petang
Bagian dalam Gua Liang Petang
Bagian dalam Gua Liang Petang
Bagi Anda yang takut gelap, obyek wisata di Sumbawa yang satu ini mungkin agak menakutkan bagi Anda. Hehehe. Liang Petang merupakan perpaduan kata “liang” yang artinya gua dan “petang” yang artinya gelap. Gua Liang Petang ini memang sangat gelap sehingga Anda wajib untuk membawa senter jika ingin melihat-lihat keindahan di dalam gua. Selain melihat kecantikan stalaktit dan stalakmit, di Gua Liang Petang ini kita juga dapat melihat tempat yang dikhususkan untuk bertapa, batu yang bentuknya seperti makam, batu berbentuk manusia, balai-balai (pantar) dan juga alat tenun. Gua Liang Petang terletak di Desa Batu Tering Kecamatan Moyo Hulu, sekitar 29 km dari Sumbawa Besar.
Nah, setelah membaca 7 obyek wisata di Sumbawa ini, saya rasa Klikers akan tertarik untuk memasukkan Sumbawa sebagai salah satu destinasi wisata Anda di tahun 2015 ini. Jika Anda berkunjung ke Bali, sudah lebih mudah untuk meneruskan ke Sumbawa. Dari Bali, Anda bisa lanjut ke Lombok, setelah itu melanjutkan perjalanan selama 6-7 jam ke Sumbawa Besar. Anda juga dapat menggunakan jalur udara, namun tidak setiap hari ada penerbangan ke Sumbawa. Yuk, kita liburan ke Sumbawa!

Sumber : http://www.klikhotel.com

Wisata Kawah Ijen Yang Menawan

Saturday, September 12, 2015
Inilah salah satu pesona keindahan alam Indonesia yang luar biasa dan telah memukau banyak wisatawan dari berbagai negara. Di sinilah dapat Anda lihat danau kawah luas yang menakjubkan bersama api berwarna biru dari belerangnya saat malam hari. Selain menjadi tujuan wisata naik gunung, Kawah ijen juga merupakan tempat penambangan belerang tradisional yang hilir-mudik di arena bekas letusan kawah yang sebenarnya masih aktif.
Gunung Ijen sendiri berada di kawasan Wisata Kawah Ijen dan Cagar Alam Taman Wisata Ijen di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang Kabupaten Bondowoso. Gunung ini berada 2.368 meter di atas permukaan laut dimana puncaknya merupakan rentetan gunung api di Jawa Timur seperti Bromo, Semeru dan Merapi. Kawah Ijen merupakan tempat penambangan belerang terbesar di Jawa Timur yang masih menggunakan cara tradisional. Ijen memiliki sumber sublimat belerang yang seakan tidak pernah habis  dimanfaatkan untuk berbagai keperluan industri kimia dan penjernih gula. 
Kawah Ijen merupakan salah satu kawah paling asam terbesar di dunia dengan dinding kaldera setinggi 300-500 meter dan luas kawahnya mencapai 5.466 hektar. Kawah di tengah kaldera tersebut merupakan yang terluas di Pulau Jawa dengan ukuran 20 km. Ukuran kawahnya sendiri sekitar 960 meter x 600 meter. Kawah tersebut terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.

Pemandangan Kawah Ijen begitu menakjubkan ketika disinari Matahari pagi dengan memancarkan kemilau hijau toska. Sinaran yang juga menerpa dari balik Gunung Merapi, saudara kembar Gunung Ijen jangan sampai Anda lewatkan untuk diabadikan oleh kamera. Air kawahnya tenang berwarna hijau kebiruan namun Anda tidak diperkenankan menuruninya karena air kawah bervolume sekira 200 juta meter kubik itu panasnya mencapai 200 derajat celcius. Derajat keasaman kawah tersebut sangat tinggi mendekati nol sehingga bisa melarutkan pakaian bahkan tubuh manusia dengan cepat.
Dini hari pukul 01.00, saat Matahari belum membiaskan pijarnya menguak keindahan danau kawah ini ada keajaiban lain yang dihadirkan Ijen. Di bawah kawahnya berpijar api biru (blue fire) dari cairan belerang yang mengalir tanpa henti untuk dikeringkan oleh angin kemudian menjadi batu dan dicacah para penambang. Bongkahan belerang tersebut kemudian ditempatkan pada dua keranjang kayu dan dipakul menuruni gunung sejauh 3 km. Bukan beban yang ringan sebab berat keranjang pikul tersebut bisa mencapai 100 kg.

Kawah Ijen: Menyaksikan Api Biru dan Penambang Belerang Tradisional
Di tenggara kawah terdapat lapangan solfatara yang merupakan dinding danau Kawah Ijen. Di bagian barat terdapat Dam Kawah Ijen yang merupakan hulu dari Kali Banyupait. Lapangan solfatara Gunung Kawah Ijen selalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang tinggi dan bau gas yang kadang menyengat. Dam Kawah Ijen merupakan bagian dari objek wisata menarik tetapi tidak selalu dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan jalan untuk menuju ke sana cukup sulit dan sering rusak karena longsor. Dam Kawah Ijen adalah bangunan beton yang dibangun sejak zaman Belanda dan dimaksudkan untuk mengatur level air danau agar tidak menyebabkan banjir air asam. Tetapi bendungan ini sekarang tidak berfungsi karena air tidak pernah mencapai pintu air akibat terjadinya rembesan air danau di bawah dam.

Sumber : http://www.indonesia.travel
 

Pariwisata Indonesia Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger