Danau Paniai merupakan danau yang sangat indah, dengan pemandangan alam yang masih alami sehingga tidak mengeherankan bila keindahan danau ini diakui oleh utusan dari 157 negara yang ikut dalam konferensi danau se-dunia yang diadakan pada tahun 2007 lalu di India. Danau ini terletak di Kabupaten Paniai, Propinsi Papua.Luas Danau Paniai yang mencapai 14.500 hektar memberi cukup ruang kepada wisatawan untuk memilih lokasi yang sesuai dengan keinginannya ketika berekreasi ke danau tersebut. Terdapatnya bebatuan dan pasir di tepian danau, serta dikelilingi oleh tebing-tebing yang lumayan tinggi, menambah daya tarik objek wisata andalan Kabupaten Paniai ini.
Sebagaimana sebagian besar topografi Kabupaten Paniai yang berada di wilayah pegunungan dan perbukitan yang berhawa sejuk, Danau Paniai pun terletak di daerah ketinggian, yaitu sekitar 1.700 meter di atas permukaan laut (dpl). Meskipun demikian, Danau Paniai menyimpan aneka jenis ikan air tawar dan udang. Ikan nila (oreochromis niloticus), ikan mujair (oreochromis mossambicus), ikan mas/ikan karper (cyprinus carpio), ikan sembilan hitam, dan ikan belut (synbranchus) adalah di antara jenis ikan yang dapat dijumpai di danau ini. Sedangkan ikan pelangi (rainbow/melanotaenia ayamaruensis) merupakan biota Danau Paniai yang sering dicari oleh para nelayan dan hobiis ikan hias karena bernilai ekonomi tinggi.
Sebagaimana sebagian besar topografi Kabupaten Paniai yang berada di wilayah pegunungan dan perbukitan yang berhawa sejuk, Danau Paniai pun terletak di daerah ketinggian, yaitu sekitar 1.700 meter di atas permukaan laut (dpl). Meskipun demikian, Danau Paniai menyimpan aneka jenis ikan air tawar dan udang. Ikan nila (oreochromis niloticus), ikan mujair (oreochromis mossambicus), ikan mas/ikan karper (cyprinus carpio), ikan sembilan hitam, dan ikan belut (synbranchus) adalah di antara jenis ikan yang dapat dijumpai di danau ini. Sedangkan ikan pelangi (rainbow/melanotaenia ayamaruensis) merupakan biota Danau Paniai yang sering dicari oleh para nelayan dan hobiis ikan hias karena bernilai ekonomi tinggi.
Bila beruntung, di Danau Paniai wisatawan dapat melihat udang endemik Papua yang kini sudah mulai langka, yaitu udang selingkuh (cherax albertisii). Dinamakan demikian karena udang tersebut memiliki capit/jepit besar seperti halnya kepiting. Sampai saat ini, setiap orang yang berkunjung ke Tanah Papua, terutama ke Kota Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, senantiasa mencari udang selingkuh sebagai menu untuk bersantap.
Untuk akses ke Danau Paniai, dapat memulai perjalanan dari Kabupaten Nabire melalui jalur darat kurang lebih 9 Jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan Mitshubisi Estrada, Ford dan Inova, biaya sekali carter berkisar 3 Juta rupiah sementara reguler taxi umum per orang 6 ratus ribu rupiah, untuk jalur udara hanya bisa dilakui dengan menggunakan pesawat berbadan kecil jenis Caravan atau Twin milik Maskapai Susi Air, Aviastar, MAF, AMA. Dengan biaya tiket Rp 1,2 Juta/ orang dari Nabire atau Kabupaten Timika. Di kawasan Danau Paniai tersedia berbagai fasilitas, seperti pos jaga, pemandu wisata, dan pondok wisata. Persewaan perahu, persewaan peralatan memancing, dan warung-warung kecil juga tersedia di sini. Wisatawan yang ingin menginap, dapat menyewa rumah-rumah penduduk yang terdapat di sekitar danau eksotis ini atau berkemah di berbagai lokasi di kawasan tersebut. Sedangkan bagi wisatawan yang ingin memperoleh akomodasi yang lumayan lengkap, disarankan ke Kota Enarotali. Di ibu kota Kabupaten Paniai ini, ditemukan toko, pasar, rumah makan, rumah ibadah, kios wartel, serta hotel dan wisma dengan berbagai tipe.
Disadur dari berbagai sumber.
1 komentar :
masyaAllah, jadi ini udang endemiknya? udang selingkuh ya kalau ga salah? bagusnya
Post a Comment