Sebelah selatan kota sumedang tepatnya di kampung Nangorak terdapat
wisata agrobisnis. Kawasan tersebut memiliki budidaya domba, budidaya
ikan, lahan pertanian tanaman obat, dan buah-buahan seperti tomat,
delima, melon, strawberry dan sebagainya. Kita bisa membeli buah-buahan
tersebut dengan harga yang sangat murah bila dibandingkan dengan harga
di pasaran, misalkan I Kg Melon dijual seharga Rp. 15.000 – dan kita
bisa memilih dan memetik sendiri buah-buahan tersebut langsung dari
pohonnya, jadi tak heran keadan disana mengingatkan kita pada taman raya
di bogor.
Banyak yang menyajikan dengan ke-khas-an masing-masing. Ada yang
mengajak pengunjungnya menikmati kedekatan dengan sapi, maksudnya
pengunjung diberi kesempatan membelai sapi plus kesempatan belajar
memerah susu dari si sapi, asik juga. Ada yang khusus menyajikan
kemewahan ber-strawberry-ria. Disini pengunjung langsung berinteraksi
dengan sang tanaman, memetik dan menikmati buah strawberry langsung dari
pohonnya. Ada juga tempat yang mengijinkan pengunjung untuk pesta duren
gratis, dengan syarat tidak boleh ada yang dibawa keluar wilayah wisata
tersebut. Dan lain-lain, dan lain-lain, dan lain-lain, yang tentunya
sangat positif jika dilihat dari tujuannya yaitu (antara lain)
mendekatkan kita ke alam, menikmatinya sambil ikut serta aktif dalam
kegiatan didalamnya.
Aktif memerah susu, aktif memetik strawberry, aktif
membelah duren (duren beneran hee..), yang akan memberi nilai kenikmatan khusus bagi kita,
apalagi kalau anak-anak kita pun dilibatkan. Sumedang,
di Jawa Barat, yang selama ini lebih terkenal dengan “Tahu
Sumedang”-nya, juga mempunyai lokawisata alam (agro) yang gak kalah
menariknya. Lokasi wisata agro ini terletak di Kampung Nangorak, sebelah
selatan kota Sumedang, di ketinggian yang cukup untuk merasakan
dinginnya udara sekaligus menawarkan beragam kegiatan alam selain
menikmati pemandangan yang indah.
Dari arah barat (Bandung), sekitar 500 meter sebelum alun-alun Sumedang,
terdapat perempatan Palasari, dimana jika belok ke kiri akan menuju ke
Terminal bus antarkota, dan pada kesempatan ini ambil arah ke kanan.
Kondisi sebaliknya jika kita dari arah alaun-alun, maka sekitar 500
meter akan ditemui perempatan tersebut, dan ambil arah kiri. Ikuti jalan
utama, dan ikuti tanda petunjuk ke arah Makam Pahlawan Naional Cut Nya’
Dhien. Arah ke lokawisata agro ini memang melewati makam yang juga
dikenal sebagai Makam Gunung Puyuh ini. Setelah melewati makam, ikuti
terus jalan utama, hingga sekitar 2,5 km akan ditemui percabangan jalan
(pertigaan), ikuti arah jalan ke kanan. Jalan ini akan membawa kita
langsung ke kawasan lokawisata agro tersebut. Total jarak dari jalan
utama Sumedang sampai lokawisata ini sekitar 6 km. Bingung bingung deh… :
) Atau ya cara gampangnya minta tolong ojek yang biasa mangkal gak
jauh dari Makam Gunung Puyuh untuk anterin ke lokasi.
Di sisi kiri dapat terlihat rumah kaca yang cukup luas. Di dalamnya ditanam Melon dengan pengairan sistem drip. Sedangkan di sekeliling rumah kaca terdapat kebun strawberry.
Melon dan strawberry secara berkala siap dipanen, dan pengunjung
dipersilakan menikmati proses panen tersebut dengan cara-cara yang
dipandu oleh penjaga. Sedang dikembangkan juga tanaman berkhasiat obat
dengan jumlah sekitar 250 jenis tanaman.
Jika kenikmatan dalam melakukan berbagai aktifitas di KAS tak cukup sehari, maka tersedia lahan bumi perkemahan di bagian selatan KAS. Di lahan ini, yang merupakan bagian tertinggi dari KAS, dapat dimanfaatkan sebagai tempat camping
yang menantang. Lokasi yang berbatasan langsung dengan hutan asli
(maksudnya: hutan primer) dan dikelilingi jurang/lembah yang cukup dalam
akan memberi tantangan sendiri bagi petualang. Yang jelas, bagi
penginap di tenda, harus sedia baju hangat yang cukup tebal dan patok
tenda harus cukup handal, karena angin malam yang datang dari arah
puncak gunung sangat kencang. Gak cukup menantang dengan istirahat di tenda dengan terpaan angin
dari Gunung Puncakanjung, yang puncaknya berketinggian sekitar 1400
meter? Di area perkemahan ini juga tersedia Rumah Pohon.
Disadur dari berbagai sumber.
0 komentar :
Post a Comment