Taman Nasional Way Kambas Lampung


Lokasi dari taman nasional way kambas membentang sepanjang dua kabupaten lampung tengah dan lampung timur, di perkenalkan oleh pemerintah pertama kali pada tahun 1982 sebagai rujukan pusat konservasi bagi satwa, dimana cikal bakal terbentuknya pusat pelatihan gajah pada saat itu, 7 tahun berselang tepatnya pada tahun 1989 melalui surat keputusan menteri kehutanan, cagar alam taman nasional way kambas ditetapkan seluas 1.300 Km2, yang berfungsi sebagai perlindungan dan pusat konservasi bagi flora dan fauna khususnya untuk satwa satwa langka seperti gajah sumatera, harimau sumatera, badak sumatera, tapir dan siamang, dan mengalami perubahan pada tahun 1999 dimana luasnya berkurang menjadi 1.250 km2.
Suguhan bertema ekowisata menjadi andalah pusat pelatihan gajah di lampung, pusat konservasi ini terbilang cukup ramai dan menjadi salah satu tempat favorit  tujuan wisata di lampung timur, sempatkan diri anda ke pusat pelatihan way kambas yang menawarkan beragam atraksi dari gajah gajah yang terlatih, tak hanya sebagai tempat wisata pusat konservasi way kambas juga diperuntukan menjadi tempat penelitian dimana di lokasi ini terdapat fasilitas wisma dan laboratorium. 
Taman Nasional Way Kambas merupakan habitat Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas maximus), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Tapir (Tapirus indicus), Beruang madu (Helarctos malayanus), Anjing hutan (Cuon alpinus), Rusa (Cervus unicolor), Ayam hutan (Gallus gallus), Rangkong (Buceros sp.), Owa (Hylobates moloch), Lutung Merah (Presbytis rubicunda), Siamang (Hylobates syndactylus), Bebek Hutan (Cairina scutulata), Burung Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) dan sebagainya.
Dan tumbuhan di taman nasional tersebut antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Pusat Latihan Gajah Karangsari. Atraksi gajah. Way Kambas. Untuk kegiatan berkemah.Way Kanan. Penelitian dan penangkaran badak sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas. Menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), padang rumput dan hutan mangrove.
Atraksi budaya di luar taman nasional:Festival Krakatau pada bulan Juli di Bandar Lampung.
Musim kunjungan terbaik: bulan Juli s/d September setiap tahunnya.


Cara pencapaian lokasi :
Cara pencapaian lokasi: Bandar Lampung-Metro-Way Jepara menggunakan mobil sekitar dua jam (112 km), Branti-Metro-Way Jepara sekitar satu jam 30 menit (100 km), Bakauheni-Panjang-Sribawono-Way Jepara sekitar tiga jam (170 km), Bakauheni-Labuan Meringgai-Way Kambas sekitar dua jam.
    Kantor: Jl. Raya Way Jepara
Labuan Ratu Lama, Lampung
Telp. (0725) 44220
 

0 komentar :

Post a Comment

 

Pariwisata Indonesia Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger