Wisata Kuliner : Gurihnya Nasi Jamblang Khas Cirebon


Makanan yang dibungkus dengan daun memang terasa lebih sedap. Aroma daunnya membuat hidangan menjadi lebih wangi. Kalau nasi yang dibungkus daun pisang atau daun kelapa sudah biasa. Namun yang berbungkus daun jati seperti nasi jamblang rasanya unik! Nasi atau sega jamblang adalah makanan khas Cirebon, Jawa Barat. Nasi Jamblang merupakan salah satu khas kuliner Cirebon yang diminati oleh semua lapisan masyarakat. Nasi dengan ciri khas dibungkus daun jati dengan aneka macam lauk pauk hingga 40 macam membuat banyak pilihan bagi peminat kuliner. Di Cirebon makanan khas yang satu ini banyak ditemui di berbagai tempat di Cirebon.Daun jati dibuat menjadi bungkus atau alas makan nasi putih dengan lauk yang dapat diambil sendiri (prasmanan). Jika bungkus nasi jamblang dibuka, wanginya akan semerbak dan memberi rasa unik pada nasinya. Kabarnya, penggunaan daun jati untuk membungkus nasi agar makanan ini tahan lebih lama dibanding dengan daun pisang. Pasalnya,d aun jati memiliki pori-pori yang bisa menjaga kualitas nasi agar tetap pulen meski disimpan lama.  

Apalagi daun jati berukuran besar dan dapat memuat seporsi nasi. Pohon jatipun mudah ditemukan di Cirebon. Sebutan jamblang tidak ada hubungannya dengan buah jamblang yang sepat dan asam itu. Konon, nama ini berasal dari daerah asal hidangan tersebut, yakni Desa Jamblang di sebelah barat kota Cirebon. Dulu, makanan ini diperuntukkan bagi para pekerja paksa jalan dari Anyer ke Panarukan yang melewati Kabupaten Cirebon pada zaman pemerintahan Belanda. 
Karena awalnya dijual untuk para buruh, meski lauknya beragam dan bebas dipilih, harganya relatif sangat murah. Salah satu nasi jamblang yang paling terkenal di Cirebon pun terletak di pintu masuk pelabuhan, meski warung makan ini tak hanya dikunjungi oleh kuli dermaga. Di dalam kota bisa mampir ke nasi jamblang mang Dul di jl. Cipto yang tak pernah sepi pengunjung. Deretan lauknya yang jumlahnya bisa lebih dari 20 jenis membuat lapar mata. Ada paru, semur daging atau ikan, perkedel, telur, ikan asin, pepes, serta tahu tempe. Sate udang, kerang, telur puyuh, kentang, atau beragam daging dan jeroan juga tersedia. Agar makin mantap, tambahkan sambal cabai iris goreng atau sambal kerang. Lengkapi dengan peyek udang atau teri yang kriuk-kriuk. 
Dan satu lagi Nasi Jamblang Ibu Nur, yang diambil dari nama pemiliknya yaitu Ibu Nur (53 tahun). Awal mulanya Ibu Nur membuka Nasi Jamblang pada November 2007 di Jalan Tentara Pelajar dekat Prima Handphone. Seiring denga berkembangnya usaha satu tahun kemudian di tahun 2008 pindah ke kontrakan baru di Jalan Tentara Pelajar depan Bubur Sop Ayam Mang Kapi. Ternyata usaha Nasi Jamblang yang ditekuninya semakin melejit, pada 23 Desember 2012, lokasi pindah di tempat milik sendiri yaitu di Jalan Cangkring II No. 34 Cirebon. Di lokasi baru ini, terdiri atas dua lantai ; lantai pertama beruang AC dan lantai kedua disediakan ruangan bagi yang suka merokok. Dimbangi dengan pelayan yang berjumlah 18 orang dan tempat parkir yang luas, diharapkan ke depan bahwa Nasi Jamblang Ibu Nur akan semakin dikenal ke seluruh penjuru dan sebagai salah satu ikon tujuan wisata kuliner di Cirebon. Nasi Jamblang Ibu Nur buka setiap hari mulai jam 07.00 dan sampai malam. Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, maka untuk komunikasi Nasi Jamblang Ibu Nur mempunyai akun twitter : @NasJamIbuNur yang dikelola secara professional.

2 komentar :

Saling indonesia said...

jadi laper..

Arie Boy said...

y dah beli yuuk hehe

Post a Comment

 

Pariwisata Indonesia Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger