Wisata Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon

Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo didalamnya. Keraton Kasepuhan adalah kerajaan islam tempat para pendiri cirebon bertahta, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon berdiri.
Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi yaitu kereta Singa Barong yang merupakan kereta kencana Sunan Gunung Jati. Kereta ini saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan. Bagian dalam keraton ini terdiri dari bangunan utama yang berwarna putih. Didalamnya terdapat ruang tamu, ruang tidur dan singgasana raja.
Pada mulanya kraton kesultanan kasepuhan merupakan bagian dari kompleks kraton yang ada di cirebon, dibangun pada awal era islam berkembang abad pertengahan 14 - 15 pada pemerintahan pangeran cakrabuawana putra dari raja padjajaran, namun sekarang kesultanan cirebon terdapat dua kraton yang masing masing mempunyai pemimpin, kesultanan kanoman dan kesultanan kasepuhan, kraton kasepuhan sendiri dipimpin oleh Arief Natadiningrat yang bergelar sultan sepuh xiv, kranton kasepuhan terbilang masih sangat terjaga orisinalitas bangunan maupun silsilah penamaan, dan tak jauh dari istana ini terdapat sebuah masjid agung sang cipta rasa yang merupakan warisan dari sunan gunung jati.
Ingin merasakan kilas balik dari salah satu peraadaban kerjaan jawa pada masa lalu? keraton kasepuhan dapat menjadi alternatif wisata sejarah yang sangat menarik, akan memberikan pengetahuan mengenai perkembangan dan penyebaran islam di jawa barat serta beragam kesenian dan benda benda sejarah lainnya.

Keistimewaan
Mengunjungi Keraton Kasepuhan seakan-akan mengunjungi Kota Cirebon tempo dulu. Keberadaan Keraton Kasepuhan juga kian mengukuhkan bahwa di kota Cirebon pernah terjadi akulturasi. Akulturasi yang terjadi tidak saja antara kebudayaan Jawa dengan kebudayaan Sunda, tapi juga dengan berbagai kebudayaan di dunia, seperti Cina,India, Arab, dan Eropa. Hal inilah yang membentuk identitas dan tipikal masyarakat Cirebon dewasa ini, yang bukan Jawa dan bukan Sunda.
Kesan tersebut sudah terasa sedari awal memasuki lokasi keraton. Keberadaan dua patung macan putih di gerbangnya, selain melambangkan bahwa Kesultanan Cirebon merupakan penerus Kerajaan Padjajaran, juga memperlihatkan pengaruh agama Hindu sebagai agama resmi Kerajaan Padjajaran. Gerbangnya yang menyerupai pura di Bali, ukiran daun pintu gapuranya yang bergaya Eropa, pagar Siti Hingilnya dari keramik Cina, dan tembok yang mengelilingi keraton terbuat dari bata merah khas arsitektur Jawa, merupakan bukti lain terjadinya akulturasi.

Lokasi
Keraton Kasepuhan terletak di Jalan Keraton Kasepuhan No. 43, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Akses
Dari Jakarta menuju Cirebon, pengunjung dapat menggunakan bus, travel, atau kereta api. Transportasi serupa juga dapat digunakan pengunjung yang datang dari Bandung. Sesampainya di Cirebon, pengunjung dapat naik angkutan kota atau ojek menuju lokasi keraton.

Harga Tiket
Pengunjung dipungut biaya Rp 3.000,- per orang (data tahun 2007).

Jadwal Kunjungan
• Hari Senin-Sabtu: 08.00-16.00 WIB.
• Hari Minggu/Libur: 08.00-17.00 WIB.

Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Di dalam lokasi keraton terdapat Masjid Agung Sang Cipta Rasa, pusat informasi pariwisata, pramuwisata, pendopo tempat istirahat, dan sekolah tari. Di luar keraton, pengunjung dapat dengan mudah menemukan kios wartel, voucher isi ulang pulsa, warung makan, serta sentra oleh-oleh dan cinderamata. Pengunjung yang ingin bermalam tidak perlu khawatir, karena di kawasan Keraton Kasepuhan terdapat wisma-wisma dan hotel-hotel dengan berbagai tipe.
Ruang Pertemuan Keraton

Disadur dari berbagai sumber.

0 komentar :

Post a Comment

 

Pariwisata Indonesia Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger