Danau Sentarum merupakan danau musiman yang terletak pada sebelah
cekungan Sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 km dari muara yang menuju Laut
Cina Selatan. Danau ini dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi
yang mengelilinginya. Danau Sentarum berjarak 700 km dari Kota
Pontianak yang masuk dalam wilayah dataran Daerah Aliran Sungai Kapuas
wilayah Kabupaten Kapuas Hulu yang merupakan danau dan rawa yang dangkal
serta teras-teras rendah yang sangat luas.
Taman Nasional Danau Sentarum
telah ditetapkan sebagai kawasan Suaka Alam. Danau itu adalah celengan
air raksasa. Di musim hujan, Sentarum menabung 25 persen air Sungai
Kapuas. Saat kemarau, Sentarum memasok separuh air yang mengaliri
Kapuas. Luas seluruh kawasan Danau Sentarum 132.000 ha ditambah dengan
64.000 ha yang diusulkan sebagai daerah penyangga. Sekitar 20 ha
merupakan danau musiman yang menjadi penutup daerah seluas 30.500 ha,
sisanya merupakan hutan rawa gambut.
Danau Sentarum merupakan
daerah retensi/luapan banjir (retarding basin) dari Sungai Kapuas yang
merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air
bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas. Dengan demikian, daerah-daerah yang
terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi jumlah
air yang tertampung di danau tersebut. Tidak seperti danau pada umumnya yang airnya berwarna jernih. Air danau ini berwarna hitam kemerahan dikarenakan mengandung tannin karena dekat dengan hutan gambut. Kawasan taman nasional ini beberapa flora atau fauna endemik seperti
tumbuhan tembesu atau tengkawang, jelutung, meranti, ramin, keruing dan
lainnya. Selain flora, pengunjung bisa menemukan fauna khas kalimantan
seperti bekantan, siamang, orang utan, tupai, macan pohon, tupai besar, beruang madu, buaya dan beberapa jenis spesies burung. Dan yang paling terkenal adalah jenis ikan arwana yang dipasaran harganya selangit.
Hewan mamalia di dada 141 spesies. Sekitar 29 spesies di
antaranya spesies endemik, dan 64 persen hewan mamalia itu endemik
Borneo. Terdapat 266 spesies ikan, sekitar 78 persen di antaranya
merupakan ikan endemik air tawar Borneo. Kawasan Taman Nasional Danau
Sentarum tercatat sebagai salah satu habitat ikan air tawar terlengkap
di dunia. Selain hutan yang bagus dan menjadi habitat lebah, TNDS
juga menjadi habitat berbagai jenis ikan air tawar. Dari segi ukuran,
misalnya, ada jenis ikan terkecil, yang dikenal dengan nama ikan linut berukuran 1-2 sentimeter dengan tubuhnya yang
transparan seperti kaca, hingga ikan berukuran panjang dua meter seperti
ikan tapah dari genus Wallago.
Adapun ikan yang bernilai ekonomis dan di konsumsi warga, misalnya, ada ikan gabus, toman, baung, lais, belida, dan jelawat. Khusus ikan hias, di TNDS terdapat ikan silok atau arwana (scleropages formosus) dan arwana merah. Namun, populasi jenis ini sekarang menurun drastis karena harganya yang mahal menyebabkannya di eksploitasi secara berlebihan. Pada kawasan ini tercatat paling tidak 120 jenis ikan, termasuk jenis yang langka serta bernilai tinggi yaitu ikan arwana serta terdapat beberapa jenis spesies yang hanya dimiliki oleh Danau Sentarum dalam artian tidak ditemukan di belahan dunia lain.
Adapun ikan yang bernilai ekonomis dan di konsumsi warga, misalnya, ada ikan gabus, toman, baung, lais, belida, dan jelawat. Khusus ikan hias, di TNDS terdapat ikan silok atau arwana (scleropages formosus) dan arwana merah. Namun, populasi jenis ini sekarang menurun drastis karena harganya yang mahal menyebabkannya di eksploitasi secara berlebihan. Pada kawasan ini tercatat paling tidak 120 jenis ikan, termasuk jenis yang langka serta bernilai tinggi yaitu ikan arwana serta terdapat beberapa jenis spesies yang hanya dimiliki oleh Danau Sentarum dalam artian tidak ditemukan di belahan dunia lain.
Untuk mencapai lokasi taman nasional ini, bisa menggunakan mobil dari kota Pontianak melewati Sintang menuju ke Semitau dengan lama perjalanan 11 jam. Atau bisa juga menggunakan longboat dari Sintang menuju Semitau dalam waktu 7 jam. Tapi harus dilanjutkan lagi dari Semitau menuju Lanjak menggunakan perahu motor.
Disadur dari berbagai sumber.
Disadur dari berbagai sumber.
0 komentar :
Post a Comment