Jika mendengar kata Semarang, tentu kuliner khas yang paling banyak
disebut adalah bandeng presto atau wingko babat. Tapi, di Semarang
sendiri ada nih kuliner yang sebetulnya sudah ada sejak tahun 1970.
Kuliner tersebut bernama tahu pong. Tahu Pong adalah makanan khas Semarang yang unik karena di dalamnya
kopong atau kosong. Inilah yang kemudian menjadi sebab kenapa dinamakan
tahu kopong. Namun walaupun isinya kosong, tahu pong tetap memiliki
nilai kelezatan yang tinggi. Tahu pong adalah tahu yang digoreng,
lalu disajikan sebagai lauk bersama dengan nasi dengan lalap acar dan
sambel yang terbuat dari campuran kecap, petis, cabai dan bawang.
Kuliner dengan bahan dasar utama tahu goreng ini mulai dikenal
di Semarang sejak tahun 1930-an. Nama tahu pong berasal dari kata kopong
atau kosong. Tahu yang digunakan untuk membuat hidangan tahu pong
memang merupakan tahu yang kosong tidak ada isinya. Namun ada juga
pendapat yang mengatakan bahwa nama pong berasal dari kata ‘phong’ yang
dalam dialek Banlam (Hokkian Selatan) berarti menggembung. Hal ini cukup
masuk akal mengingat pada mulanya tahu adalah makanan khas Cina yang
dalam bahasa Hokian disebut dengan ‘tauhu’ (kedelai yang difermentasi),
yang kemudian menyebar ke wilayah Asia Timur, Asia Tenggara, hingga ke
seluruh dunia.
Tahu goreng yang lezat ini kemudian disandingkan dengan
sambal petis dan acar lobak. Petis inilah yang merupakan kuliner asli
Indonesia. Berbeda dengan terasi yang dikenal hampir di seluruh kawasan
Asia Tenggara, petis hanya dikenal di Indonesia khususnya di pesisir
utara Jawa. Sejarah terciptanya petis berasal dari para nelayan di
pesisir utara Jawa yang tidak ingin membuang sisa olahan makanan laut
mereka. Sisa masakan tersebut lalu ditambah dengan gula jawa dan
dipanaskan hingga mengental seperti saus dan digunakan sebagai teman
makan kudapan.
Dua jenis makanan dari dua budaya yang berbeda ini
kemudian disandingkan dalam satu wadah sehingga terciptalah menu tahu
pong yang mampu menggunggah selera. Anda yang suka pedas bisa
menambahkan cabai yang telah diulek ke dalam petis yang telah dicairkan.
Kemudian makanlah tahu bersama dengan sambal tersebut, sensasi gurih,
asin dan manis segera terasa di mulut. Jangan lupa tambahkan acar lobak
yang asam dan segar sebagai penyeimbang rasa.
Lantas, apa yang membuat tahu pong begitu istimewa? Selain bahan
dasar tahunya memang khas Semarang, kota berjuluk kota atlas ini masih
kental dengan suasana tempo dulu yang menyejukkan mata setiap wisatawan.
Maka, tak heran jika banyak wisatawan yang merasa kangen untuk kembali
menikmati tahu pong langsung di kota Semarang. Sama halnya dengan
lumpia, tahu pong juga termasuk panganan yang diadaptasi dari kuliner
China. Siapa pun tentu akan tergoda dengan kenikmatan tahu pong khas
Semarang. Apalagi jika dimakan selagi hangat dan dicocol dengan kuah
petis yang dicampur sambal rawit. Wuih, dijamin bikin liur menetes!
0 komentar :
Post a Comment