Bosan Makan Mie Baso? Cobain Deh Lomie Khas Bandung

Anda penggemar kuliner mie namun belum pernah menikmati lomie karena meragukan kehalalannya, jangan takut, karena kini ada lomie yang halal. Mi yang disajikan dengan berbagai campuran di dalamnya termasuk mi berukuran agak besar dan juga bakso. Sepintas memang terlihat seperti mi bakso biasa. Tapi lomie ini punya ciri khas tersendiri, yaitu kuah kental dengan cita rasa manis sekaligus gurih. Menu lomie ini bisa jadi alternatif sajian mi untuk Anda yang bosan dengan mi bakso biasa. Tidak sulit menemukan hidangan yang disajikan dalam mangkok besar ini. Di Bandung, kedai lomie bisa dibilang cukup banyak. Ada Lomie 61 yang sudah mempunyai banyak cabang, Lomie Karuhun yang tersohor, dan juga Lomie Pekalongan dengan ciri khasnya tersendiri. Ketiga kedai lomie ini hampir selalu penuh oleh para pelanggan. Tempat lain yang menawarkan menu ini adalah Kedai Lomie 88 di Jalan Citarum, Kedai Lomie di Jalan Lombok, dan Kedai Lomie di Jalan Imam Bonjol. Ketiga tempat ini juga punya lomie yang tidak kalah enak. Kedai Lomie 88 misalnya. Kedai lomie di Jalan Citarum menawarkan lomie komplet dengan isian mi, tauge, kangkung, ceker, dorokdok, bakso, pangsit, dan juga kuah kental yang kaya akan rempah. Tidak lupa ditambahkan bawang goreng, daun bawang, seledri, dan jeruk limau.
"Kuah kentalnya terbuat dari campuran kaldu, bawang merah, bawang putih, ebi, cumi, kocokan telur, tepung maizena, dan aneka rempah lainnya yang menciptakan cita rasa manis gurih yang khas," ujar Ahmad Holil, pemilik Kedai Lomie 88. Menurut Holil, resep dengan rempah-rempah tertentu inilah yang membedakan lomie miliknya dengan lomie lainnya. Mulai beroperasi sejak 2002, lomie ini sudah punya pelanggan tetap dari Bandung maupun luar kota, khususnya Jakarta. Seporsi lomie komplet ditawarkan Rp 14 ribu. Sama dengan Kedai Lomie 88, Kedai Lomie Lombok yang berlokasi di dekat persimpangan Jalan Aceh dan Jalan Lombok ini selalu diserbu pelanggan begitu jam makan siang tiba. Menjelang sore, lomie biasanya sudah ludes terjual. Dengan ruang duduk yang terbatas, banyak juga pelanggan yang membeli untuk dibawa pulang atau dimakan di dalam mobil. 
Semangkuk besar mi besar pipih ditambahkan bakso, pangsit basah berisi ayam, serta kangkung dan tauge rebus lalu disiram kuah kental. Tidak lupa juga ditambahkan dorokdok, ayam suwir, ceker, dan juga jeruk limau untuk memberi cita rasa asam segar. Sebagai garnish, bawang goreng, daun bawang, dan juga seledri ditaburkan di atas sajian. Rasa gurih, manis, sedikit asam, dan pedas jika menambahkan sambalnya bercampur begitu lomie masuk mulut. Mi yang lembut dan kuah kentalnya memberi sensasi tersendiri ketika menikmatinya. Lomie ini dibanderol Rp 12 ribu per mangkuk dengan porsi yang cukup besar. Hampir sama dengan Lomie 88 dan Lomie Lombok, Lomie Imam Bonjol juga disajikan dengan pangsit rebus berisi ayam, serta kangkung dan tauge rebus. Yang agak berbeda adalah kita bisa memilih lomie dengan isian tambahan bakso atau ayam atau percampuran keduannya. Banyaknya orang yang datang dan rela mengantre serta makan bersempit-sempitan di kedai yang terletak di pusat jajanan ini, seolah menjawab pertanyaan soal rasa lomie di sini. Seporsi lomie di Jalan Imam Bonjol ini ditawarkan Rp 15 ribu.

0 komentar :

Post a Comment

 

Pariwisata Indonesia Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger